Senin, 28 Mei 2012

JIL Pengecut!


Ini sebenarnya kejadian beberapa minggu lalu, namun masih pantas untuk kita simak.

Belum lama ini, pada tanggal 10 Mei 2012, Koordinator #Indonesia Tanpa JIL, Akmal Sjafril mendapat email dari Radio Hard Rock FM Jakarta untuk menghadiri acara Provocative Proactive yang disiarkan pada hari Selasa, 15 Mei 2012. Sebelum mengiyakan, Akmal sempat bertanya dulu kepada teman-teman #IndonesiaTanpaJIL dan juga meminta nasihat dari asatidz INSISTS apakah ia dipandang layak untuk tampil di acara tersebut. Ternyata, semuanya bulat memberikan amanah itu padanya.

Sedianya, Hard Rock FM mengundang Abd. Moqsith Ghazali dari kubu JIL sebagai lawan debat Akmal dari kubu #Indonesia Tanpa JIL. Pada Hari-H, Moqsith menyatakan tidak bisa datang, karena istrinya sakit. Jika benar, tentu alasan ini bisa diterima. Maka Provocative Proactive pun menawarkan Ulil Abshar Abdalla sebagai penggantinya. Berbeda dengan Moqsith, Ulil langsung menolak. Sebab, menurut Ulil, ia sudah tidak mau berdiskusi soal 'hal-hal semacam itu lagi'. Entah apa maksudnya.

Ulil kemudian merekomendasikan Guntur Romli, yang kembali melempar kepada rekannya sesama JIL, Saidiman Ahmad. Tapi lagi-lagi, Saidiman menolak. Lalu kru Hard Rock FM menghubungi Luthfi Assyaukanie, yang akhirnya menerima tawaran tersebut. Namun, di luar perkiraan Hard Rock FM, Luthfi pun akhirnya mundur. Alasannya, konon, karena ia merasa "tak ada gunanya berdebat dengan bigot-bigot." Tapi bukankah JIL yang selalu mengatakan bahwa diskusi dan dialektika itu senantiasa bermanfaat?

Pandji Pragiwaksono, host acara Provocative Proactive tentu saja kecewa dengan sikap pengecut kelompok JIL yang tak mau berdialog. Yang pasti, Hard Rock FM sudah menghubungi kedua belah pihak agar terjadi dialog yang berimbang. Hanya saja, pihak JIL tidak mampu memberikan nama pengganti Moqsith hingga acara berlangsung. Namun, pihak JIL justru terus menerus menyerang Hard Rock FM dengan berbagai tuduhan. Seperti dalam Twitter Guntur Romli yang mempersoalkan transport yang biasa diberi Hard Rock FM. Kata Guntur, transport itu hanya bisa untuk membeli cendol.

Jika kaum liberal sesumbar dengan kata Dialog, justru hal itu diingkari oleh mereka sendiri. Ketahuilah, Irshad Manji dan pendukungnya punya strategi sendiri, yakni Hit and Run alias pukul lalu lari. Begitulah tabiat para pengecut pengasong pluralisme dan liberalisme. Jadi mengatakan Umat Islam tidak mau berdialog dengan Irshad Manji adalah kesalahan besar.

Sumber : voa-islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar