Koleksi Koruptor

Jalan-jalan cari ttg korupsi, eeh saya nemu link daftar koruptor [http://infokorupsi.com/id/pejabatkorup.php]. Gak ngerti sejauh mana update-nya ntu, tapi lumayan buat yg mo nambahin daftar koleksi situs-situs apik.
BTW, di Banjarmasinpost, ada tulisan yg menarik.
Di situ tertulis kalo diantara para koruptor di negeri ini, 70%-nya disumbang oleh para kepala daerah!! Tapi tu yang sudah ketahuan, kalo yang belum, saya yakin, masih lebih banyak lagi. Prestasi Indonesia yang patut diacungi jempol!! [jempol kebalik]
Berdasarkan Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri mencatat, sudah 173 kepala daerah selama periode 2004-2012 menjalani pemeriksaan dengan status sebagai saksi, tersangka, dan terdakwa. Sebanyak 70% dari jumlah itu sudah mendapat vonis berkekuatan hukum tetap dan menjadi terpidana. Mantabs!
Uniknya lagi, para pejabatnya pasti divonis hakim dengan hukum yang lebih ringan daripada para anakbuahnya. Belum lagi prosesnya, kalo yg kroco, cepetan jadi terdakwa, kalo pejabatnya mah, lama bner! Mungkin tawar-menawar suap kali yah, jadi lama.
Belum lagi kalo para pejabat tsb menjadi terdakwa, so pasti hukumannya cuma sebentar. Paling-paling 4 tahun doang.
Mang unik ni negeri.
Ni beberapa data tambahan ttg korupsi :

• Berdasarkan laporan Mahkamah Agung (MA) 2011 92,09% dari 1.705 kasus korupsi di pengadilan dijatuhi vonis bersalah, masih di tahun sama sebanyak 1.264 perkara korupsi ditangani di 33 pengadilan (khusus) tindak pidana korupsi yang telah dibentuk di setiap ibu kota provinsi.
• Putusan kasus korupsi yang diputus MA dari 466 kasus tersebut sebanyak 60,68% vonis 1-2 tahun, bahkan ada putusan di bawah satu tahun sebanyak 6,33% dan vonis bebas sebanyak 9,73% , sisanya 25,24% putusan lebih dua tahun.
• Satono (kasus korupsi pemindahbukuan dana APBD Lampung Timur senilai Rp119 miliar) menjadi kepala daerah pertama yang divonis terlama dalam perkara korupsi. Selain divonis 15 tahun, Satono juga didenda Rp 500 juta ditambah denda pengganti sebesar Rp 10,58 miliar. Pesakitan ini merupakan Bupati non-aktif Lampung Timur.

Sumber :  Banjarmasinpost